Rabu, 21 Maret 2012

Compositorical Notes "Kemben" for 2 pianos, 8 hands

“KEMBEN” 
for 2 pianos, 8 hands

Composed by: Michael Gunadi Widjaja
Performed by: Golden Fingers Piano Ensembles
Music Director: Jelia Megawati Heru
Venue: Taman Budaya Tegal, Jawa Tengah - 4 Maret 2012


 



the video "KEMBEN" by Golden Fingers


1st PIANO
Primo: Patrisia Trisnawati 
Secondo: Angelica Liviana

2nd PIANO

Primo: Keniawaty 
Secondo: Jelia Megawati Heru


COMPOSITORICAL NOTES    

Kemben adalah kain penutup dada perempuan Jawa.
Kemben menjadi tema sentral komposisi ini.
Dengan kata lain, kemben berkisah tentang bagian sensual perempuan.
Yang sensual namun selalu ditutupi, yakni dada.

Sebagai sebuah materi komposisi, kemben mengembangkan afeksi 
tentang pesona sexuil perempuan. 


TIGA BAGIAN KOMPOSISI "KEMBEN"  

Bagian Pembuka
INTRODUCTION
(pentatonik)
  
Konsepnya adalah “Manunggaling Kawula Gusti” atau Mandala. Dari jagat kecil berkembang semakin kompleks menjadi sebuah konsepsi tentang yang adiluhung. Thema dari primo 1. Diulang dengan pengkayaan variatif ritmik oleh secondo 1, primo 2, dan secondo 2. Kesejajaran oktaf dimaksudkan memberi kesan teatrikal, bahwa: "inilah sebuah tabir hidup – perempuan, dengan pesona sexuilnya"

    Bagian ke-2
    KERONCONG 
      Romantis berkisah tentang sisi alamiah perempuan. Makhluk malu-malu, manja, halus, dan lembut. Impressinya adalah perempuan berkemben, berjalan melenggang, mengerling mata, menebar senyum, dan rambutnya sedikit basah. 

      Bagian ke-3
      DANGDUT HOT
        Perempuan sebagai makhluk malu-malu, manja, halus, lembut, dalam sublimasinya bisa menjadi liar. Liar dalam angan birahi dan sexuil. Itulah mengapa dalam bagian ini dipakai landscape kompositoris yang “dekonstruktif”. Sebab tatkala berada dalam keliaran birahi dan sexuilnya, TAK ADA LAGI NORMA TAK ADA LAGI ATURAN. Harmoninya hanya satu dan statis.

        Untuk menunjukkan sebuah keadaan “trance” dalam kemelut birahi. Dalam kompositoris musik tradisi Jawa, tipikal harmoni semacam ini ada pada musik DOLALAK dari Banyumas, Sintren dari Tegal, dan seni Jathilan dari Solo. 

        Impressi dalam bagian ini adalah: perempuan berkemben, duduk, sambil tangan memegang rambut, mempertontonkan ketiak yang berbulu sebagai cerminan keliaran birahi. Kemudian perempuan tersebut bergoyang dalam keadaan trance, diselimuti wangi kayu cendana, dupa, kemenyan, sambil kembennya makin melorot.

        Tidak ada komentar:

        Posting Komentar